Sabtu, 07 Juli 2012

TKK Warna Biru

V. SYARAT-SYARAT TANDA KECAKAPAN KHUSUS (SKK) BIDANG SOSIAL PERIKEMANUSIAAN, GOTONG ROYONG, KETERTIBAN MASYARAKAT, PERDAMAIAN DUNIA DAN LINGKUNGAN HIDUP.

1. SKK Pemadam Kebakaran
1) Untuk mencapai Tingkat Purwa seorang Pramuka harus:
a) telah mengetahui cara menolong kebakaran dengan alat dan bahan yang ada,
b) dapat memberitahu dengan cepat kepada yang berwajib kalau terjadi suatu kebakaran,
c) mengetahui jenis-jenis alat pemadam kebakaran,
d) mengetahui bahan-bahan untuk memadamkan api,
e) dapat mengambil tindakan untuk menolong orang lain yang menderita kecelakaan karena api,

2) Untuk mencapai Tingkat Madya seorang Pramuka harus:
a) telah memenuhi SKK Pemadam Kebakaran Tingkat Purwa,
b) dapat melaksanakan petunjuk-petunjuk dari petugas pemadam kebakaran untuk menyelamatkan orang-orang dan harta benda dari adanya kebakaran,
c) dapat memperkirakan lokasi daerah kebakaran,
d) dapat mengetahui cara-cara mempergunakan alat-alat pemadam kebakaran berikut perlengkapannya,
e) dapat menerapkan kecakapan PPPK untuk menolong orang lain karena menderita luka akibat dari kebakaran,

3) Untuk mencapai Tingkat Utama seorang Pramuka harus:
a) telah memenuhi SKK Pemadam Kebakaran Tingkat Madya,
b) dapat memadamkan kebakaran kompor, kebakaran listrik, kebakaran mesin mobil dan lain-lain perabot yang dapat menimbulkan kebakaran,
c) mengetahui tempat dan alamat, nomor telepon (kalau ada), pos-pos pemadam kebakaran,
d) pernah mengikuti kursus/latihan pemadam kebakaran yang diadakan oleh Dinas Pemadam Kabakaran,
e) mengetahui organisasi tentang pemadam kebakaran dari pusat sampai jajaran (eselon) terendah,


2. SKK Pengaman Lalu Lintas
1) Untuk mencapai Tingkat Purwa seorang Pramuka harus:
a) dapat memberi penjelasan kepada orang lain tentang peraturan lalu lintas yang berlaku bagi pengemudi-pengemudi kendaraan bermotor, dan yang berlaku bagi pengemudi-pengemudi kendaraan tak bermotor,
b) menjelaskan asas-asas disiplin dan kesopanan lalu lintas,
c) mengenal dan tahu tentang kegunaan SIM (Surat Ijin Mengemudi),

2) Untuk mencapai Tingkat Madya seorang Pramuka harus:
a) telah mencapai TKK Pengaman Lalu Lintas untuk Tingkat Purwa,
b) dapat memberi pertolongan pertama pada waktu terjadi kecelakaan lalu lintas,
c) dapat menyeberangkan sekelompok anak-anak atau barisan anak-anak,
d) dapat bertindak pada waktu terjadinya kecelakaan lalu lintas dan tahu kepada siapa harus melaporkan,
e) membantu petugas-petugas polisi lalu lintas bila tahu terjadi kemacetan lalu lintas,

3) Untuk mencapai Tingkat Utama seorang Pramuka harus:
a) telah memenuhi SKK Pengaman Lalu Lintas Tingkat Madya,
b) mengerti tentang pengetahuan pokok lalu lintas dan angkutan jalan raya,
c) pernah membantu Polisi Lalu Lintas melakukan pengamanan serta pemeriksaan tempat-tempat terjadinya suatu kecelakaan lalu lintas,
d) mampu menggunakan walky talky,
e) memiliki SIM.

2. SKK Pengaman Kampung/Desa
1) Untuk mencapai Tingkat Purwa seorang Pramuka harus:
a) dapat membuat kentongan dan menerangkan kepada masyarakat sekitarnya tentang pentingnya kentongan sebagai tanda-tanda bahaya, berikut tanda-tandanya,
b) membantu sedikitnya tiga kali melakukan ronda malam di kampung/desanya.

2) Untuk mencapai Tingkat Madya seorang Pramuka harus:
a) telah mencapai TKK Pengaman Kampung/Desa untuk Tingkat Purwa,
b) telah membuat laporan atau melaporkan suatu peristiwa tindak pidana yang terjadi di kampung/desanya kepada yang berwajib,
c) pernah membantu petugas keamanan dalam upacara, keramaian, pesta, aaatau di mesjid yang berada di kampung/desanya,
d) menamankan tempat aatau lokasi kejadian untuk barang bukti,

3) Untuk mencapai Tingkat Utama seorang Pramuka harus:
a) telah memenuhi SKK Pengaman Kampung/Desa Tingkat Madya,
b) pernah menjalankan latihan olahraga bela diri,
c) mengenal pokok-pokok tentang menjalankan penyelidikan dengan sidik jari,
d) mengetahui perbedaan tugas pokok polisi, jaksa dan hakim,
e) pernah membuat sketsa tentang suatu kejadian/peristiwa tindak pidana,

4. SKK Penunjuk Jalan
1) Untuk mencapai Tingkat Purwa seorang Pramuka harus:
a) dapat menggambar sketsa daerah kecamatan/kabupaten (tergantung kepadatan penduduknya), serta jalan-jalan menuju ke ibukota kecamatan, kabupaten-kabupaten lain yang berdekatan,
b) tahu dan dapat menjelaskan jalan ke:
(1) rumah RT/RW/Lurah,
(2) Pos Polisi, Hansip, Keamanan Kampung,
(3) Pos Pemadam Kebakaran,
(4) Pos PPPK, rumah sakit, dokter, apotik, PMI
(5) tempat ibadat, pasar, toko,
(6) stasiun bis, kereta api, taksi, oplet, dan route/jamnya
(7) hotel/losmen, restoran, warung-warung,
c) dapat mengantar orang lain ke salah satu tempat tersebut nomor 2 pada jarak maksimum 5 km untuk daerah yang padat penduduknya, dan 10 km untuk daerah berpenduduk jarang,
d) dapat menunjukkan jalan-jalan (dan bila ada nama baaru dan lama jalan tersebut) sedikitnya di daerah/wilayah kelurahannya,

2) Untuk mencapai Tingkat Madya seorang Pramuka harus:
a) telah mencapai TKK Penunjuk Jalan untuk Tingkat Purwa,
b) dapat menggambar sketsa daerah propinsinya, dengan jalan-jalan kereta api, jalan-jalan raya, tempat-tempat bersejarah, dan lain-lain,
c) tahu dan dapat menjelaskan jalan-jalan ke:
(1) kantor kecamatan/kabupaten,
(2) perusahaan-perusahaan besar,
(3) kantor instansi pemerintah (sipil/militer) tingkat kabupaaten,
(4) tempat-tempat bersejarah,
(5) bengkel-bengkel sepeda, motor, mobil, dan dapat mengantar orang lain ke tempat-tempat penting, dengan jarak maksimal 20 km,
d) mempunyai catatan tentang alamat dan nomor telepon dari tempat-tempat penting, di daerahnya, atau di tempat mencari dalam buku daftar telepon,
e) mengetahui sedikit-sedikitnya tentang sejarah dan peninggalan sejarah di daerahnya,

3) Untuk mencapai Tingkat Utama seorang Pramuka harus:
a) telah memenuhi SKK Penunjuk Jalan Tingkat Madya,
b) dapat menunjukkan gedung-gedung penting, lapangan olahraga, kolam renang, peristirahatan, tempat-tempat rekreasi, rumah-rumah pejabat dan sebagainya,
c) mempunyai catatan singkat mengenai keadaan daerahnya, perkembangan penduduk, kemajuan produksi pertanian, peternakan, kepariwisataan, keadaan sungai, pantai, gunung, sejarahnya dan sebagainya,
d) dapat mengantarkan orang lain ke tempat-tempat penting, di daerahnya dalam jarak 30 km dari tempat tinggalnya,

5. SKK Juru Bahasa
1) Untuk mencapai Tingkat Purwa seorang Pramuka harus:
a) telah mememenuhi SKK Juru Bahasa untuk golongan Siaga,
b) dapat menyusun suatu karangan dalam bahasa Inggeris, Jerman, Perancis, Spanyol, Italia, Jepang, Cina atau Arab,
c) dapat menceritakan suatu peristiwa yang dilihat, didengar atau dirasakannya, dengan menggunakan bahasa Inggeris, Jerman, Perancis, Spanyol, Italia, Jepang, Cina atau Arab
d) dapat menterjemahkan dari buku, majalah atau surat kabar dari bahasa Inggeris, Jerman, Perancis, Spanyol, Italia, Jepang, Cina atau Arab ke bahasa Indonesia, dengan diperkenankan menggunakan kamus,

2) Untuk mencapai Tingkat Madya seorang Pramuka harus:
a) telah mencapai TKK Juru Bahasa untuk Tingkat Purwa,
b) dapat mengarang surat biasa, surat undangan, surat terimakasih, ssurat bela sungkawa, ssurat ucapan selamat, dalam bahasa Inggeris, Jerman, Perancis, Spanyol, Italia, Jepang, Cina atau Arab,
c) dapat membacakan dan menterjemahkan tanpa menggunakan buku kamus, suaatu teks pidato tertulis dalam bahasa Inggeris, Jerman, Perancis, Spanyol, Italia, Jepang, Cina atau Arab ke bahasa Indonesia, daan sebaliknya dari bahasa Indonesia ke bahasa asing tersebut,

3) Untuk mencapai Tingkat Utama seorang Pramuka harus:
a) telah memenuhi SKK Juru Bahasa Tingkat Madya,
b) dapat memberi ceramah dalam bahasa Inggeris, Jerman, Perancis, Spanyol, Italia, Jepang, Cina atau Arab, termasuk memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan pendengar ceramah,
c) mempelajari sebuah buku berbahasa Inggeris, Jerman, Perancis, Spanyol, Italia, Jepang, Cina atau Arab, dan membicarakan isi buku itu dengan Penguji dalam bahasa asing tersebut,
d) pernah menjadi juru bahasa menterjemahkan pembicaraan seorang dalam bahasa Inggeris, Jerman, Perancis, Spanyol, Italia, Jepang, Cina atau Arab,

7. SKK Perawat Anak
1) Untuk mencapai Tingkat Purwa seorang Pramuka harus:
a) dapat menyiapkan tempat dan alat-alat untuk memandikan anak/bayi, misalnya alas perlak, handuk, lap air (waslap), sabun, bedak talk, pakaian bersih, dan tahu cara/mengetahui hangatnya air,
b) dapat membuat dan menyiapkan minuman/makanan untuk anak/bayi, menyuapinya, serta tahu cara dan waktu pemberiannya,
c) dapat menjaga, menghibur, merawat, mengganti pakaian dan menidurkan anak/bayi

2) Untuk mencapai Tingkat Madya seorang Pramuka harus:
a) telah mencapai TKK Perawatan Anak untuk Tingkat Purwa,
b) tahu cara dan dapat memegang dan memandikan anak/bayi, membersihkan dubur/alat kelamin, serta memelihara kuku, dan kulir bayi, 
c) tahu syarat-syarat gizi dan memelihara makanan anak/bayi,
d) tahu cara dan dapat memelihara kesehatan anak/bayi, misalnya mencegah jangan sampai masuk angin, panas, tergeliat, terkilir, kejang, cacingan, dan sebagainya,

3) Untuk mencapai Tingkat Utama seorang Pramuka harus:
a) telah mencapai SKK Perawat Anak Tingkat Madya,
b) tahu cara dan dapat mencegah dan menolong anak yang mengalami kejang, demam daan merawat luka-luka kecil,
c) dapat melatih anak kebersihan, kerapihan, sopan santun, suka bekerja, dan disiplin diri sendiri,
d) tahu dan dapat mencarikan permainan alat-alat bermain yang cocok dengan pribadi dan watak anak, dan berguna bagi perkembangan jaasmani dan rohani anaknya,

8. SKK Perawatan Keluarga (Home Nursing)
1) Untuk mencapai Tingkat Purwa seorang Pramuka harus:
a) mengerti dan telah melaksanakan, peraturan kesehatan di rumahnya, misalnya kebersihan rumah, dan halaman, tempat sampah, hubungan air, kamarmandi, kakus, sumur, dan sebagainya,
b) mengerti dan dapat melakukan:
(1) pengukuran suhu badan (dengan thermometer),
(2) meraba dan menghitung denyut nadi dan pernafasan,
(3) menggunakan steekpan, pispot, botol air kencing,
(4) penyediaan ruang dan tempat untuk orang sakit, misalnya tempat tidur, meja, bel, dan lain-lain,
c) mengetahui cara perawatan penderita sebelum/sesudah pemeriksaan dokter, dan tahu hal-hal yang perlu dicatat/diperhatikan/dilaporkan kepada dokter,

2) Untuk mencapai Tingkat Madya seorang Pramuka harus:
a) telah mencapai TKK Perawatanan Keluarga untuk Tingkat Purwa,
b) mengerti dan dapat melakukan perawatan bagi orang sakit, yaitu: 
(1) membaringkan, mendudukkan, membalikkan badan penderita,
(2) menyiapkan dan menyuapi makanan minuman pada penderita,
(3) memberikan sandaran punggung (ruggesteun), penumpang kaki, paha dan tangan,
(4) dapat mengganti alas tempat tidur (seprei), perlak dan selimut yang sedang dipakai oleh penderita,
(5) menggunakan kompres panas/dingin secara basah/kering secara tepat/baik,
c) mengerti cara pencegahan dan penularan beberapa jenis penyakit,

3) Untuk mencapai Tingkat Utama seorang Pramuka harus:
a) telah mencapai SKK Perawatan Keluarga Tingkat Madya,
b) mengerti dan dapat melakukan perawatan bayi, misalnya menyiapkan alat dan tempat memandikan, mengganti pakaian, cara memegang/mendukung, membungkus dengan selimut, dan sebagainya,
c) mengerti dan dapat melakukan perawatan penderita (atas nasehat/petunjuk dokter):
(1) menyeka/memandikan penderita,
(2) memberikan obat-obat tertentu,
(3) memberikan uap panas,
(4) memindahkan, menurunkan penderita dari tempat tidur dan mendudukkan di kursi,
(5) membantu penderita berjalan,
d) mengerti dan dapat menggunakan persediaan obat-obatan daan alat-alat perawatan keluarga di rumah,

9. SKK Penerima Tamu
1) Untuk mencapai Tingkat Purwa seorang Pramuka harus:
a) dapat menulis surat undangan, menjawab dapat/tidak dapat menerima undangan dan menulis surat ucapan terimakasih,
b) tahu cara menerima, duduk, berbicara, memperkenalkan dan mengantar tamu,
c) dapat dapat mengatur tempat dan meja tamu, memilih, menyusun, dan mengatur makanan dan minuman untuk tamu, serta membuat acara “jamuan minum teh” (bertandang/berkunjung),

2) Untuk mencapai Tingkat Madya seorang Pramuka harus:
a) telah mencapai TKK Penerima Tamu untuk Tingkat Purwa,
b) tahu dan dapat melaksanakan kewajiban sebagai tuan/nyonya rumah mempersiapkan dan menerima tamu, yang bermalam atau lebih,
c) tahu dan dapat bertindak sebagai tamu yang baik dimana-mana,
d) tahu waktu-waktu untuk berkunjung/bertandang, daan saat harus mengakhiri kunjungan ke rumah orang lain, dan mengakhiri kunjungan orang lain di rumahnya,
e) dapat menyusun meja makan, menyusun menu, memilih makanan dan mengajak makan bersama tamunya.

3) Untuk mencapai Tingkat Utama seorang Pramuka harus:
a) telah mencapai SKK Penerima Tamu Tingkat Madya,
b) tahu cara dan dapat mengatur segala sesuatu untuk acara bayi lahir, ulang tahun, perkawinan, kematian, dan lain-lain sesuai dengan adat-istiadat setempat di daerahnya,
c) tahu cara dan dapat membuat acara untuk tamu yang bermalam beberapa hari di rumahnya, agar si tamu tidak bosaan dan merasa serasi (kerasan),
d) dapat menghibur tamu selama 15 menit dengan beberapa macam acara (percakapan, nyanyian, permainan, sandiwara, lelucon, dan lain-lain).

10. SKK Juru Penerang
1) Untuk mencapai Tingkat Purwa seorang Pramuka harus:
a) mengetahui nama suratkabar/majalah yang terbit di daerahnya, dan yang terbit di Jakarta,
b) mengetahui jenis media masa yang dapat dipergunakan untuk usaha penerangan masyarakat,
c) mengetahui cara dan telah menyusun suatu cerita tentang persitiwa yang baru saja terjadi dan menarik perhatian masyarakat,
d) mengetahui cara dan telah membuat laporan tentang Perkemahan/Lomba Penggalang/Perkemahan Wirakarya/Perpanitera/Permainan Besar Siaga/Kegiatan Pramuka lainnya,
e) dapat menerangkan kepada orang lain tentang keadaan pasukannya/rencana kegiatan ambalannya,
f) menunjukkan kemampuannya dalam mencatat peristiwa-peristiwa penting yang terjadi didaerahnya,

2) Untuk mencapai Tingkat Madya seorang Pramuka harus:
a) telah mencapai TKK Juru Penerang untuk Tingkat Purwa,
b) dapat membuat berita pers (press release),
c) dapat memelihara dan tahu penggunaan alat-alat penerangan kepada masyarakat tentang Keluarga Berencana atau Tabanas/Taska, atau program Pemerintah di daerahnya, dan lain-lainnya,
d) pernah menghadiri Rapat-Rapat atau Sidang DPR atau badan-badan lain, dan membuat laporan tertulis tentang hal tersebut.

3) Untuk mencapai Tingkat Utama seorang Pramuka harus:
a) telah mencapai SKK Juru Penerang Tingkat Madya,
b) dapat merencanakan dan mempersiapkan suatu acara jumpa pers/pers meeting, (untuk Penegak/Pandega harus dapat pula melaksanakannya)
c) dapat memperbaiki kerusakan ringan alat-alat penerangan/pemancar suara/ megafon,
d) dapat menghibur tamu selama 15 menit dengan beberapa macam acara (percakapan, nyanyian, permainan, sandiwara, lelucon, dan lain-lain),
e) pernah mengikuti secara aktif sistem tim penerangan di wilayahnya,
f) mengetahui nama, alamat kantor berita dalam negeri/luar negeri.

11. SKK Korespondensi
1) Untuk mencapai Tingkat Purwa seorang Pramuka harus:
a) dapat membuktikan bahwa ia mempunyai sahabat pena paling sedikit 3 orang dari kwartir daerah yang berlainan,
b) mengetahui cara dan dapat menggunakan mesin ketik atau mengetahui dan dapat melaksanakan pencatatan surat-surat (agenda dan ekspedisi),
c) dapat membuat surat-surat:
1) undangan,
2) ucapan terimakasih/belasungkawa,
3) pemberitahuan/izin,
4) pengumuman
5) telegram
d) mengetahui cara dan dapat melaksanakan pengiriman:
1) uang poswesel,
2) berita telegram,

2) Untuk mencapai Tingkat Madya seorang Pramuka harus:
a) telah mencapai TKK Korespondensi untuk Tingkat Purwa,
b) dapat mengetik 10 jari, atau mengetahui dan dapat mengatur serta melaksanakan pekerjaan pengarsipan surat-surat,
c) mengetahui tata cara dan dapat mengirimkan barang lewat pos (pospaket) atau dengan kereta/bis kilat,
d) mengetahui cara dan membuat surat-surat memo, surat edaran, dan surat-surat resmi,
e) dapat membuat berita pers (press release),

3) Untuk mencapai Tingkat Utama seorang Pramuka harus:
a) telah mencapai SKK Korespondensi Tingkat Madya,
b) mempunyai sahabat pena dari negara lain,
c) tahu cara mengirim berita lewat radio (RRI dan/atau pemancar amatir),
d) tahu cara pengiriman barang dan surat ke luar negeri lewat pos dan lewat kantor ekspedisi lain,

12. SKK Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
1) Untuk mencapai Tingkat Purwa seorang Pramuka harus:
a) mengetahui cara dan dapat menolong kecelakaan luka iris, luka garuk, luka bakar/kena benda panas, benjut/memar, terkilir, hidung berdarah, tersengat/tergigit binatang berbisa, dan debu di mata,
b) mengetahui cara dan dapat mencegah dan menolong orang yang mengalami hilang semangat (collapse), pingsan, matisuri (schijndood), dan trersengat sinar matahari (zonnesteek),
c) mengetahui cara dan dapat menggunakan dengan benar dan rapih: pembalut segitiga (mitella), dan pembalut panjang (zwapchtel verband) untuk luka di jari, lengan, tangan, kepala, lutut dan betis,
d) mengetahui letak urat-urat nadi terpenting, dan mengetahui cara penghentian pendarahan urat nadi,
e) dapat membuat tandu darurat dengan cepat dan rapih, dan tahu serta dapat mengangkut penderita dengan berbagai cara, secara seorang diri maaupun bersama dengan teman,
f) mengetahui dan dapat melakukan dengan baik dua pernafasan tiruan (kunstmatige ademhaling),
g) mempunyai pengetahuan tentang obat-obatan/ramuan yang dapat digunakan untuk pertolongan pertama pada kecelakaan,
h) mengetahui nama, alamat, nomor tilpon Puskesmas (poliklinik), rumah sakit, dan dokter setempat,

2) Untuk mencapai Tingkat Madya seorang Pramuka harus:
a) telah mencapai TKK Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan untuk Tingkat Purwa,
b) sebagai seorang anggota regu penolong (bukan pemimpin) yang terdiri atas 4 atau 5 orang, melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan (tiruan) yang dibuat oleh penguji, secara terperinci, tepat, dan cepat sesuai dengan aturan PPPk (perlu diperhatikan keterangannya, kecepatan, kerjasama, dan lain-lain),
c) mengetahui cara dan dapat menyampaikan secara lisan, tertulis atau melalui tilpon (kepada dokter, rumahsakit, polisi aatau keluarganya),
d) mengetahui cara dan dapat melakukan dengan baik cara-cara pernafasan tiruan,
e) mengetahui cara dan dapat mengangkut penderita melaui rintangan-rintangan (gang sempit, melalui kolong, menyeberang parit, melewati pagar/tembok, naik turun tangga, dan lain-lain) dengan atau tanpa tandu,

3) Untuk mencapai Tingkat Utama seorang Pramuka harus:
a) telah mencapai SKK Pertolongaan Pertama Pada Kecelakaan Tingkat Madya,
b) mengetahui cara dan dapat menolong kecelakaan berbagai macam patah tulang terbuka atau tertutup (fractura complicata dan incomplicata), juga rahang atau lutut meleset,
c) mengetahui cara dan dapat memberi pertolongan kepada orang yang mengalami pendarahan dalam tubuh (interne bloedingen),
d) dapat memperhatikan cara-cara bertindak apabila ada dugaan keracunan dan gegar otak,
e) dapat dan tahun cara menolong orang tenggelam, terbenam/tertimbun, kena aliran listrik, dan shock/gugat,
f) pernah memimpin satu regu penolong paada kecelakaan (sungguh-sungguh atau tiruan),

13. SKK Pembantu Penyuluh Padi
1) Untuk mencapai Tingkat Purwa seorang Pramuka Penegak atau Pandegaharus:
a) mengetahui seluk beluk padi, misalnya tentang jenis padi, pemilihan benih, pemilihan bibit, cara menanam, menyiang, pengaturan air, panenan, penyimpanan, dan lain-lain,
b) tahu dan mengerti tentang upaya pemerintah/swasta, dalam hal pengelolaan padi, misalnya masalah penggilingan padi, catur saran wilayah unit desa, bimas, inmas, dan lain-lainnya.
c) tahu dan kenal baik dengan Petugas Penyuluhan Pertanian Lapaangan (PPPL), Mantri Pertanian Kecamatan, dan tokoh-tokoh pemuka pedesaan lainnya,
d) sedikitnya telah dua kali membantu kegiatan penyuluhan pertanian.

2) Untuk mencapai Tingkat Madya seorang Pramuka Penegak dan Pandega harus:
a) telah mememenuhi SKK Penyuluh Padi untuk Tingkat Purwa,
b) mengerti seluk beluk pemberian dan penyimpanan pupuk untuk padi, hama/penyakit padi dan pemberantasannya, dan alat-alat yang digunakan untuk keperluan itu,
c) mengetahui tentang Kontak Tani, Kelompok Tani, Gabungan Kelompok Tani, BUUD/KUD, serta kaitannya satu sama lain,
d) sedikitnya telah dua kali ikut memberikan penjelasan/penerangan tentang pertanian kepada orang banyak, atau kepada satu kelompok pendengar siaran pedesaan. 

3) Untuk mencapai Tingkat Utama seorang Pramuka Pengak dan Pandega harus:
a) telah memenuhi SKK Penyuluh Padi Tingkat Madya,
b) mengetahui masalah pengolahan tanah, dan penggunaan alat-alat pengolahan tanah,
c) tahu dan mengerti beberapa metode penyuluhan pertanian di desanya,

14. SKK Keadaan Darurat Penerbangan (Emergency)
1) Untuk mencapai Tingkat Purwa seorang Pramuka harus:
a) dapat mempraktekkan kepada diri sendiri atau orang lain bagaimana memberikan pertolongan terhadap luka bakar, kena pisau, kena benda tajam, dan kena sengatan binatang,
b) mengerti yang disebut jungle survival (gladi tangguh di darat),
c) pernah mengikuti kursus PPPK dan mendapatkan ijasah,
d) dapat melaksanakan paling sedikit 5 macam pembalutan dengan pembalut segitiga,
e) pernah berkemah dengan anggota regunya paling sedikit 2 kali, masing-masing sehari semalam dan membuat catatan yang telah dilakukan di dalam perkemahan tersebut, salah satu diantaranya adalah sebagai juru masak,
f) mengerti tanaman, binatang, buah-buahan, dan sabagainya yang tidak boleh dimakan (dengan melihat tanda-tanda umumnya).

2) Untuk mencapai Tingkat Madya seorang Pramuka harus:
a) telah mencapai TKK Keadaan Darurat Penerbangan untuk Tingkat Purwa,
b) mempraktekkan bagi diri sendiri atau orang lain, bagaimana penyembuhan/ pertolongan terhadap pingsan karena kekurangan oksigen, pingsan karena muak, dan kedinginan,
c) dapat melaksanakan pembalutan dengan segitiga dan dapat menggunakan bidai (spalk), pada siang maupun malam hari,
d) melakukan penjelajahan (cross-coutry) paling sedikit 10 km, melalui hutan dan membuat laporan makanan-makanan yang diperolehnya di dalam hutan tersebut,
e) pernah membantu PMI dalam upaya-upaya gerakan kemanusiaan,
f) dapat menjelaskan keadaan kecelakaan dalam penerbangan di Indonesia minimal 2 kejadian yang pernah terjadi di Indonesia.

3) Untuk mencapai Tingkat Utama seorang Pramuka harus:
a) telah mencapai SKK Keadaan Darurat Penerbangan Tingkat Madya,
b) dapat melakukan penjelajahan (cross-country) paling sedikit 15 km melewati daerah hutan/gurun dengan melaksanakan perkemahan yang berpindah-pindah paling sedikit 3 kali perkemahan,
c) tahu cara memberikan isyarat/tanda kepada pesawat terbang penolong yang mengatakan letak pesawat jatuh, semua penumpang dalam keadaan kelaparan dan membuat tanda arah angin,
d) mengerti tanda pintu darurat di pesawat terbang dan cara membukanya,
e) mengetahui kelengkapan pesawat terbang untuk keadaan darurat di laut, dan dapat menggunakannya,
f) berdiskusi dengan Pembinanya tentang sebab suatu kecelakaan pesawat terbang dan mengetahui satuan SAR yang ada di Indonesia,

14. SKK Keadaan Darurat Laut (Emergency)
1) Untuk mencapai Tingkat Purwa seorang Pramuka harus:
a) tahu bagaimana memberikan pertolongan terhadap bekas sengatan binatang, luka kena pisau, luka kena benda tajam yang lain, dan luka terbakar/kena api,
b) mengerti apa yang disebut jungle survival dan sea survival (gladi tangguh di darat dan di laut),
c) tahu tanaman, buah-buahan, binatang, dan sabagainya yang tidak boleh dimakan (dengan melihat tanda-tanda umumnya).
d) pernah mengikuti kursus PPPK dan mendapatkan ijasah,
e) dapat melaksanakan paling sedikit 5 macam pembalutan dengan pembalut segitiga,
f) tahu cara pengarahan dari suatu tempat untuk pertolongan kecelakaan,
g) pernah berkemah dengan anggota regunya paling sedikit 2 kali, masing-masing sehari semalam dan membuat catatan yang telah dilakukan di dalam perkemahan tersebut, salah satu diantaranya adalah sebagai juru masak,

2) Untuk mencapai Tingkat Madya seorang Pramuka harus:
a) telah mencapai TKK Keadaan Darurat Laut untuk Tingkat Purwa,
b) tahu bagaimana memberikan pertolongan kepada orang pingsan karena matahari, pingsan karena kekurangan oksigen, pingsan karena muak, dan pingsan karena kedinginan (hypotermia),
c) pernah mengadakan penjelajahan (cross-coutry/hiking) paling sedikit 10 km, melalui hutan dan membuat laporan termasuk makanan yang dapat diperolehnya di dalam hutan tersebut,
d) telah memperoleh ijasah PPPK dari PMI atau lembaga lain yang sederajat/sah
e) dapat melaksanakan pembalutan dengan segitiga dan dapat menggunakan bidai (spalk), pada siang maupun malam hari, serta mengangkut pasien dengan sepeda, kuda, sepeda motor, mobil, perahu layar, perahu dayung, motor boat, atau pesawat terbang
f) pernah membantu PMI dalam upaya-upaya gerakan kemanusiaan,

3) Untuk mencapai Tingkat Utama seorang Pramuka harus:
a) telah mencapai SKK Keadaan Darurat Laut Tingkat Madya,
b) tahu cara memberikan pertolongan terhadap gigitan ular (tanpa aada obat-obatan), menggunakan bidai (spalk), bagaimana menyelamatkan dan memberikan pertolongan kepada oarang-orang dalam kebakaran,
c) pernah mengadakan penjelajahan (cross-country) paling sedikit 15 km melewati daerah hutan/gurun, dan dapat memberikan tanda isyarat bagi seorang tersesat untuk mendapatkan jalan kembali,
d) masih berhak memegang ijasah PPPK dari PMI aatau lembaga lain yang sederajat,
e) berdiskusi dengan orang lain tergantung kejadian bahaya kebakaran/banjir/gempa bumi/arus panas dan membuat rencana pertolongan dengan pemerintahan setempat,
f) dapat melaksanakan pengangkutan korban dengan paling sedikit 2 dari alat pengangkut dengan sepeda motor, mobil, motor boat atau pesawat,
g. pernah ikut melaksanakan upaya menyelamatkan orang lain dari bahaya maut, aatau menghibur orang lain yang menjadi korban bencana,

ARTI LAMBANG WOSM ( The World Organization of the Movement )


  1. Kompas : Melambangkan suatu peringatan bagi Pandu/ Pramuka agar selalu berbuat kebenaran dan dapat dipercaya seperti fungsi kompas, serta tetap menjaga cita-citanya dan perannya sebagai penunjuk jalan.
  2. Treefoil / Bunga dengan Tiga Ujung : Melambangkan tiga janji Pandu / Scout Promise
  3. Dua Bintang : melambangkan anggota Pandu/ Pramuka berupaya untuk dapat memberi penerangan dan menolong dalam kebenaran dan pengetahuan.
  4. Tali melingkar dengan ujung membentuk simpul mati : melambangkan bahwa sesama Pandu/ Pramuka mengadakan hubungan persahabatan dan persaudaraan antar Pramuka di seluruh dunia.
  5. Warna :  Putih melambangkan jiwa yang berhati suci, sedangkan warna dasar ungu melambngkan bahwa Pandu/ Pramuka memiliki ketrampilan kepemimpinan dan suka menolong orang lain.


ARTI LAMBANG WAGGGS ( The World Association of Girl Guide and Girl Scout )
  1. Simbol berwarna emas dengan latar belakang biru cemerlang, melambangkam matahari yang menyinari anak di dunia.
  2. Tiga daun melambngkan tiga Janji Pandu/ Pramuka Puteri.
  3. Tangkai berbentuk melingkar melambangkan cinta kemanusiaan.
  4. Jarum kompas, melambangkan selalu mentaati janji dan ketentuan moral.
  5. Motto WAGGGS adalah ‘ Sedia ‘ / ‘ Be Prepare ‘

Catatan : Bahwa sejak tahun 2001, Gerakan Pramuka sudah tidak lagi menjadi anggota WAGGGS, dengan demikian tanda tersebut tidak dipergunakan lagi.

Sejarah Singkat Gerakan Pramuka

A. Pendahuluan
Kalau kita mempelajari sejarah pendidikan kepramukaan kita tidak dapat lepas dari riwayat hidup pendiri gerakan kepramukaan sedunia Lord Robert Baden Powell of Gilwell.
Hal ini disebabkan pengalaman beliaulah yang mendasari pembinaan remaja di negara Inggris. Pembinaan remaja inilah yang kemudian tumbuh berkembang menjadi gerakan kepramukaan.
B. Riwayat hidup Baden Powell
Lahir tanggal 22 Pebruari 1857 dengan nama Robert Stephenson Smyth. Ayahnya bernama powell seorang Professor Geometry di Universitas Oxford, yang meninggal ketika Stephenson masih kecil.
Pengalaman Baden Powell yang berpengaruh pada kegiatan kepramukaan banyak sekali dan menarik diantaranya :
a. Karena ditinggal bapak sejak kecil, maka mendapatkan pembinaan watak ibunya.
b. Dari kakaknya mendapat latihan keterampilan berlayar, berenang, berkemah, olah raga dan lain-lainnya.
c. Sifat Baden Powell yang sangat cerdas, gembira, lucu, suka main musik, bersandiwara, berolah raga, mengarang dan menggambar sehingga disukai teman-temannya.
d. Pengalaman di India sebagai pembantu Letnan pada Resimen 13 Kavaleri yang berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang di puncak gunung serta keberhasilan melatih panca indera kepada Kimball O’Hara.
e. Terkepung bangsa Boer di kota Mafeking, Afrika Selatan selama 127 hari dan kekurangan makan.
f. Pengalaman mengalahkan Kerajaan Zulu di Afrika dan mengambil kalung manik kayu milik Raja Dinizulu.
Pengalaman ini ditulis dalam buku “Aids To Scouting” yang merupakan petunjuk bagi Tentara muda Inggris agar dapat melaksanakan tugas penyelidik dengan baik.
William Smyth seorang pimpinan Boys Brigade di Inggris minta agar Baden Powell melatih anggotanya sesuai dengan pengalaman beliau itu.
Kemudian dipanggil 21 pemuda dari Boys Brigade di berbagai wilayah Inggris, diajak berkemah dan berlatih di pulau Browns Sea pada tanggal 25 Juli 1907 selama 8 hari.
Tahun 1910 BP pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal. Pada tahun 1912 menikah dengan Ovale St. Clair Soames dan dianugerahi 3 orang anak. Beliau mendapat titel Lord dari Raja George pada tahun 1929 Baden Powell meninggal tanggal 8 Januari 1941 di Nyeri, Kenya, Afrika.
C. Sejarah Kepramukaan Sedunia
Awal tahun 1908 Baden Powell menulis pengalamannya untuk acara latihan kepramukaan yang dirintisnya. Kumpulan tulisannya ini dibuat buku dengan judul “Scouting For Boys”. Buku ini cepat tersebar di Inggris dan negara-negara lain yang kemudian berdiri organisasi kepramukaan yang semula hanya untuk laki-laki dengan nama Boys Scout.
Tahun 1912 atas bantuan adik perempuan beliau, Agnes didirikan organisasi kepramukaan untuk wanita dengan nama Girl Guides yang kemudian diteruskan oleh istri beliau.
Tahun 1916 berdiri kelompok pramuka usia siaga dengan nama CUB (anak serigala) dengan buku The Jungle Book karangan Rudyard Kipling sebagai pedoman kegiatannya. Buku ini bercerita tentang Mowgli si anak rimba yang dipelihara di hutan oleh induk serigala.
Tahun 1918 beliau membentuk Rover Scout bagi mereka yang telah berusia 17 tahun. Tahun 1922 beliau menerbitkan buku Rovering To Success (Mengembara Menuju Bahagia). Buku ini menggambarkan seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya menuju ke pantai bahagia.
Tahun 1920 diselenggarakan Jambore Dunia yang pertama di Olympia Hall, London. Beliau mengundang pramuka dari 27 Negara dan pada saat itu Baden Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World).
Tahun 1924 Jambore II di Ermelunden, Copenhagen, Denmark
Tahun 1929 Jambore III di Arrow Park, Birkenhead, Inggris
Tahun 1933 Jambore IV di Godollo, Budapest, Hongaria
Tahun 1937 Jambore V di Vogelenzang, Blomendaal, Belanda
Tahun 1947 Jambore VI di Moisson, Perancis
Tahun 1951 Jambore VII di Salz Kamergut, Austria
Tahun 1955 Jambore VIII di sutton Park, Sutton Coldfild, Inggris
Tahun 1959 Jambore IX di Makiling, Philipina
Tahun 1963 Jambore X di Marathon, Yunani
Tahun 1967 Jambore XI di Idaho, Amerika Serikat
Tahun 1971 Jambore XII di Asagiri, Jepang
Tahun 1975 Jambore XIII di Lillehammer, Norwegia
Tahun 1979 Jambore XIV di Neishaboor, Iran tetapi dibatalkan
Tahun 1983 Jambore XV di Kananaskis, Alberta, Kanada
Tahun 1987 Jambore XVI di Cataract Scout Park, Australia
Tahun 1991 Jambore XVII di Korea Selatan
Tahun 1995 Jambore XVIII di Belanda
Tahun 1999 Jambore XIX di Chili, Amerika Selatan
Tahun 2003 Jambore XX di Thailand
Tahun 2007 Jambore XXI di Hylands Park Inggris
Tahun 2011 Jambore XXII di Rikaby, Swedia
Tahun 15 Jambore XXIII di kirarahama, Jepang
Tahun 1914 beliau menulis petunjuk untuk kursus Pembina Pramuka dan baru dapat terlaksana tahun 1919. Dari sahabatnya yang bernama W.F. de Bois Maclarren, beliau mendapat sebidang tanah di Chingford yang kemudian digunakan sebagai tempat pendidikan Pembina Pramuka dengan nama Gilwell Park.
Tahun 1920 dibentuk Deewan Internasional dengan 9 orang anggota dan Biro Sekretariatnya di London, Inggris dan tahun 1958 Biro Kepramukaan sedunia dipindahkan dari London ke Ottawa Kanada. Tanggal 1 Mei 1968 Biro kepramukaan Sedunia dipindahkan lagi ke Geneva, Swiss.
Sejak tahun 1920 sampai 19 Kepala Biro Kepramukaan Sedunia dipegang berturut-turut oleh Hebert Martin (Inggris). Kolonel J.S. Nilson (Inggris), Mayjen D.C. Spry (Kanada) yang pada tahun 1965 diganti oleh R.T. Lund 1 Mei 1968 diganti lagi oleh DR. Laszio Nagy sebagai Sekjen.
Biro Kepramukaan sedunia Putra mempunyai 5 kantor kawasan yaitu Costa Rica, Mesir, Philipina, Swiss dan Nigeria. Sedangkan Biro kepramukaan Sedunia Putri bermarkas di London dengan 5 kantor kawasan di Eropa, Asia Pasifik, Arab, Afrika dan Amerika Latin.